Minggu, 14 Juni 2015

Ribetnya Ngurus Passport

Sudah lama tidak menulis dan nengok-nengok blog ini. Gw pikir blog ini sudah tidak exis lagi.
Well.. kali ini saya ingin menuliskan pengalaman ketika membuat passport di kantor Imigrasi Jakarta Selatan.
Saya buat passport tahun lalu (Maret 2014), maaf baru bisa berbagi saat ini, harap maklum ya karena sibuk.
Gw buat passport pertama kali karena ada agenda training keluar negeri dari kantor. Saat itu telah tersedia layanan via online buat passport, layanan ini hanya buat daftar aja ya mas and mba, jadi jangan pikir ketika daftar via online proses nya udah sampe situ aja...tidak men, lo tetap harus ke kantor imigrasi untuk proses selanjutnya.
Pengalaman gw membuat passport via online ini sangat mengecewakan. Gw harus bayar dua kali atas ketidaksiapan pemerintah dengan sistem ini. Pertama register, gw sukses upload semua file yang diperlukan, selanjutnya diminta transfer uang administrasi di bank BNI dan inputin kode pembayarannya. Setelah gw input kode pembayaran tiba-tiba data yang gw buat sebelumnya tidak ada. What?? Kemana data gw... Gw tetap tenang, mungkin ini ada kesalahan di jaringan atau provider. Beberapa jam selanjutnya gw cek lagi, namun masih terjadi hal yang sama. Nomor Call center yang tersedia juga susah dihubungi.
Gw sudah mulai curiga dengan kejadian ini, mungkin ini akan ribet dan menyita waktu.
Selanjutnya gw mendatangi kantor imigrasi pada hari yang gw tentuin saat mendaftar online.  Gw berharap bisa melanjutkan proses aplikasi ini. Berangkat dari rumah jam 5 pagi. Sampai disana telah panjang antriannya. Sebenarnya kantor imigrasi baru dibuka jam 8 pagi, namun sejak subuh telah banyak yang antri karena ada pembatasan jumlah applicant setiap harinya. Setelah jam 8 gw dipersilahkan masuk, sebelum masuk pastikan pakaian lo sopan dan rapi ya mas and mba, karena kalo berantakan tidak dizinkan masuk. Setelah masuk, ada antrian lagi untuk mendapatkan nomor antrian. sebelum mendapatkan nomor, berkas-berkas lo akan diperiksa, ingat ya berkas yang lo bawa harus yang asli sesuai dengan syarat yang tertera di website nya imigrasi.
Gw mendapatkan nomor antrian 30-an. Sembari menunggu gw bertanya keloket informasi untuk menanyakan hal yang gw alami. Gw ceritain kronologinya. Setelah diperiksa disistem mereka, ternyata ada file gw, namun keterangannya gw belum inputin kode pembayaran.... hmmmm ini aneh banget.... sayangnya mereka tidak bisa melanjutkan proses aplikasi gw, karena mereka tidak memiliki akses. Mereka hanya bisa bantu follow up ke pusat dan berjanji beberapa hari untuk menyelesaikannya.
Sepertinya ini adalah oase di tengah kekecewaan gw, berharap mereka bisa bantu.  Namun setelah satu minggu gw menunggu, kabar dari Kantor Imigrasi Jakarta Selatan tidak ada, padahal mereka janji menghubungi gw beberapa hari. Hari kedelapan gw mendatangi kantor imigrasi lagi, berangkat jam 5 dari rumah, mengambil nomor antrian dan melewati proses yang sama. Setelah mendapatkan nomor antrian gw mendatangi loket informasi lagi untuk menanyakan data gw udah sampai dimana?. Dan ternyata data gw masih belum ada tanggapan dari pusat. Mereka meminta gw menyambangi kantor kementerian hukum dan HAM di kuningan. Well okelah, gw masih berharap ini bisa diselesaikan disini.
Setelah celingak-celinguk mencari kantor dirjen imigrasi akhirnya gw nyampe juga. As you know kantor imigrasi kan luas banget dan banyak gedungnya. Gw nyampe disana jam 9 pagi eh tenyata staf mereka belum pada datang... apa-apaan ini, emang jam kerja kementrian imigrasi jam berapa? Gw harus menunggu sampai staff mereka datang. Jam 10 datanglah staff IT mereka, gw minta bantuan dan menceritakan kejadinnya. Ternyata mereka juga tidak bisa membantu, malah gw disuruh ke bagian lain yang ada di gedung lainnya..... capek ya...
Ya udahlah, sepertinya gw dipermainkan dengan sistem ini. Gw balik ke kantor imigrasi lagi dan minta data gw di online dihapus aja, gw mau melanjutkan nya secara manual. Waittt penghapusan data di sistem database meraka tidak segampang itu mas and mba, gw diminta harus menandatangani sebuah surat yang bermaterai. Okelah demi passport gw jalani, jam 2 siang hal jelibet ini baru kelar. Selanjutnya gw daftar secara manual, karena gw telah mendapatkan nomor antrian yang gw dapat pada pagi harinya,  gw bisa masuk keruangan pembuatan passport. Foto, sidik jari gw diambil dan ditanya dikit-dikit kenapa mau membuat passport. Setelah selesai gw harus bayar lagi di bank BNI dan menunggu 3 hari untuk pembuatan passport.
Setelah 3 hari gw mendapatkan sms notification dan diminta mengambil passport. Gw mendatangi kantor imigrasi dan mengambil passport. Akhirnya... Thanks God..
Memang butuh perjuangan banget mengurus passport. Mungkin lain kali sistem seperti ini harus establish dulu sebelum di uji cobakan ke masyarakat, mudah-mudahan hanya gw yang menjadi korban dan tidak ada orang lain yang mengalaminya.

Salam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar